Ini Saya ambil dan Terjemahkan sendiri dari EBSCHO. Semoga bermanfaat, Terima Kasih.
Masalah yang Terjadi Sekarang
Bahkan
mahasiswa yang paling lemah mampu dengan mudah untuk menghitung harga pokok
penjualan dan persediaan akhir. Ini adalah benar apakah dengan menggunakan
metode FIFO, LIFO, atau metode Rata-rata. Ketika ditanya untuk mengerjakan
perhitungan pada saat UTS atau UAS, hampir 80 persen mahasiswa mendapatkan
jawaban yang benar. Ketika ditanya mengenai dua pertanyaan yang beda yang
mengecek pemahaman mereka tentang persediaan, kita akan melihat perbedaan
kemampuan. Hanya 20 sampai 25 persen mahasiswa mendapatkan jawaban yang benar
mengenai pertanyaan tersebut. Pertanyaan itu antara lain sebagai berikut:
Perusahaan
Green Sales memulai bisninya pada 1 Januari 2008 dan menggunakan metode LIFO.
Perusahaan Green membeli dua persediaan pada tahun berjalan:
Membeli
#1: 1 unit@ $58
Membeli
#2: 1 unit@ $52
Pada
31 Desember 2008, Green menjual satu unit dengan harga $70, dan and diketahui
itu adalah barang #2. Green melaporkan harga pokok penjualan untuk barang
tersebut adalah $52. Jika setelah itu perusahaan Green menjual barang #1
kembali, berapa harga pokok penjualannya?
A $52
B $55
C $58
D $70
E Tidak
ada yang benar.
Kebanyakan mahasiswa
salah dalam menjawab dan akan menjawab “c”. Pengetahuan atau pemahaman akan
arus fisik persediaan bertentangan dengan kemampuan mereka dalam menggunakan
asumsi arus biaya atau asumsi arus kas. Pertentangan ini artinya mahasiswa
berpikir asumsi arus kas dengan asumsi arus fisik persediaan adalah sama.
Kemudian pertanyaan yang kedua sebagai berikut:
Perusahaan Mihir
memulai periode akuntansinya tanpa memiliki persediaan awal. Selama periode
berlangsung, Mihir membeli dua barang persediaan yang identik. Yang pertama
seharga $7.00, dan pembelian yang kedua $8.00 dengan tunai. Pada akhir periode
akuntansi, Mihir menjual satu barang persediaan seharga $9.00. Dari informasi
yang tersedia, mana yang bisa disimpulkan ?( tanpa adanya pajak)
A Terdapat
penambahan kas sebesar $1.00 jika metode arus biaya LIFO dipergunakan.
B Terdapat
penambahan kas sebesar $3.00 jika metode arus biaya Rata-rata dipergunakan.
C Terdapat
$2.00 penambahan kas apabila metode arus biaya FIFO dipergunakan.
D Terdapat
pengurangan $6.00 kas apabila tidak dipedulikan metode arus biaya mana yang
digunakan.
E Pilihan
A dan C benar.
Kebanyakan mahasiswa
akan menjawab salah dengan memilih jawaban “e”. Pertanyaan kedua mengindikasikan
bahwa mahasiswa gagal dalam memahami penyimpangan di dalam asumsi arus biaya.
Mahasiswa berpikir harga pokok penjualan memerlukan pengeluaran kas
(mempengaruhi kas).
JALAN KELUAR YANG SEDERHANA
Kami
memutuskan untuk mencoba metode pengajaran persediaan terhadap mahasiswa yang
kebanyakan menjawab salah kedua permasalahan di atas. Seperti yang telah
disebutkan, di samping fakta yang ada, bahwa hampir 80 persen mahasiswa yang
sama bisa menghitung harga pokok penjualan dan Persediaan akhir dengan
menggunakan tiga metode persediaan tersebut. Kedua permasalahan di atas
mencerminkan bahwa mahasiwa itu tidak memahami melainkan lebih memilih untuk
menghapal konsep persediaan. Metode baru ini sangatlah sederhana dan hanya
melibatkan tiga uang dollar di daftar dan 3 botol air. Sebuah kelas ditanyakan
mengenai hal berikut:
·
Kita diperbolehkan menjual botol air
tersebut untuk pelanggan $1.00 per botol.
·
Semua pembelian dan penjualan adalah
hanyalah untuk kas.
·
Saldo kas toko pertama sebanyak $3.00.
tiga dolar di daftar, dan tukarnya diletakkan di meja di ruangan kelas
tersebut.
·
Saldo persediaan awal adalah nol untuk
botol air.
·
Toko membeli 3 botol air pada bulan Juli
dengan total harga $1.56.
Kita mengambil $1.56
dari jumlah kas sebanyak $3.00 dan menulis di papan tulis “ Persediaan pada kas
sebanyak $1.56.”
·
Tiap botol dibeli pada tanggal yang
berbeda dan harga yang berbeda pula, sebagai berikut:
Botol
air #1 : Dibeli 1/7 @ $0.46 per botol
Botol
air #2 : Dibeli 17/7 @ $0.50 per botol
Botol
air #3 : Dibeli 22/7 @ $0.60 per botol
Kita menulis informasi
pembelian ini di papan tulis.
·
Pada 31 Juli, seorang pelanggan membeli
Botol #1 dan Botol #3. Seorang mahasiswa diumpamakan seorang pelanggan dengan
membeli botol #1 dan #2 tersebut dengan uang sebesar $2.00 tunai. Lalu kita
mengambil $2.00 tersebut dan menggabungkannya dengan sisa kas kita kemarin.
Kita tulis di papan, “ Kas pada pendapatan: $2.00”. Kemudian mahasiswa tadi
mengambil kedua botol itu dan meniggalkan botol #2 di meja beserta label yang
menyatakan harga botol #2 sebesar $0.50. Kesimpulannya, botol #2 belum terjual.
Asumsi
Arus Fisik VS Asumsi Arus Biaya
Latihan pertama untuk
kelas itu adalah menghitung penjualan, harga pokok penjualan, dan persediaan
akhir dengan ketiga metode persediaan. Perhitungan tersebut diselesaikan untuk
memastikan bahwa kelas tersebut mengerti perbedaan antara metode arus biaya
dengan arus fisik, dengan hasil sebagai berikut pada Tabel 1 (perhitungannya
tersedia di Appendix B):
TABEL 1
|
|||
ASUMSI ARUS
BIAYA VS ASUMSI ARUS FISIK PERSEDIAAN
|
|||
|
PENJUALAN
|
HARGA POKOK
PENJUALAN
|
PERSEDIAAN
AKHIR
|
METODE ARUS
BIAYA FIFO
|
$2.00
|
$0.96
|
$0.60
|
METODE ARUS
BIAYA LIFO
|
$2.00
|
$1.10
|
$0.46
|
METODE ARUS
BIAYA RATA-RATA
|
$2.00
|
$1.04
|
$0.52
|
IDENTIFIKASI
SPESIFIK (IDENTIFIKASI LANGSUNG)
|
$2.00
|
$1.06
|
$0.50
|
Para mahasiswa secara
spesifik mengidentifikasi bahwa dua botol yang terjual memiliki total cost
sebesar $1.06 (botol #1 @ $0.46 dan botol #3 @ $0.60) dan botol #2 tetap
tinggal di atas meja. Ini menjadi sangat simpel bagi mereka karena mereka
melihat secara langsung kejadian di atas. Jadi kesimpulannya, harga pokok
penjualan, Persediaan akhir dari tiap-tiap metode baik arus biaya maupun arus
fisik berbeda. Intinya arus biaya itulah yang berhubungan dengan aturan
akuntansi (menggunakan metode FIFO, LIFO, dan Rata-rata) sedangkan arus fisik
itu berkaitan dengan apa yang terlihat oleh mata kita seperti percobaan ketiga
botol di atas.
Arus
Kas dengan Asumsi Tanpa Pajak
Pembelajaran
selanjutnya membantu mahasiswa dalam memahami arus kas. Untuk menyelesaikan
ini, kita pertama menunjukkan bagaimana harga pokok penjualan berbeda dengan
pembelian persediaan. Ini diilustrasikan dalam Tabel 2 ( perhitungannya di
Appendix B):
TABEL 2
|
|||
PERBEDAAN ANTARA HARGA POKOK PENJUALAN DENGAN
PEMBELIAN
|
|||
|
HARGA POKOK PENJUALAN (1)
|
PERSEDIAAN AKHIR (2)
|
PEMBELIAN (1) + (2)
|
METODE ARUS BIAYA
FIFO
|
$0.96
|
$0.60
|
$1.56
|
METODE ARUS BIAYA LIFO
|
$1.10
|
$0.46
|
$1.56
|
METODE ARUS BIAYA RATA-RATA
|
$1.04
|
$0.52
|
$1.56
|
IDENTIFIKASI SPESIFIK (IDENTIFIKASI LANGSUNG)
|
$1.06
|
$0.50
|
$1.56
|
Tabel
2 menunjukkan tidak peduli berapa nilai dolar yang digunakan dalam harga pokok
penjualan, karena pada akhirnya jumlah pembelian tetap sama $1.56. Walaupun
terjadi perubahan dalam harga pokok penjualan maupun persediaan akhir,
pembelian tetaplah sama.
Kemudian
tidak ada perbedaan di antara arus kas dengan asumsi arus biaya. Dapat dilihat
pada tabel 3 (perhitungannya di Appendix B):
TABEL 3
|
|||||
ARUS KAS DENGAN ASUMSI TANPA PAJAK
|
|||||
|
PENJUALAN (1)
|
HARGA POKOK PENJUALAN (2)
|
MARJIN KOTOR (1) + (2)
|
PEMBELIAN (4)
|
ARUS KAS BERSIH
|
METODE ARUS BIAYA
FIFO
|
$2.00
|
$0.96
|
$1.04
|
$1.56
|
$0.44
|
METODE ARUS BIAYA LIFO
|
$2.00
|
$1.10
|
$0.90
|
$1.56
|
$0.44
|
METODE ARUS BIAYA RATA-RATA
|
$2.00
|
$1.04
|
$0.96
|
$1.56
|
$0.44
|
IDENTIFIKASI SPESIFIK (IDENTIFIKASI LANGSUNG)
|
$2.00
|
$1.06
|
$0.94
|
$1.56
|
$0.44
|
Tabel 3 menekankan
bahwa asumsi arus biaya menentukan harga pokok penjualan, tapi tidak
berhubungan dengan sejumlah kas yang dipergunakan dalam pembelian maupun
penjualan persediaan. Kita memfokuskan perhatian kita pada uang yang ada di
depan kelas. Kita melihat bahwa terdapat $3.44 di meja, perubahannya sebanyak
$0.44 ($3.00-1.56+2.00=$3.44).
Dari peristiwa botol
air dan uang tersebut, membantu mahasiswa untuk memahami poin-poin tersebut.
Secara harafiah, mahasiswa melihat hanya transaksi yang berhubungan dengan pembelian
dan penjualan saja yang mempunyai pengaruh terhadap kenaikan maupun penurunan
kas. Harga pokok penjualan maupun Persediaan akhir tidak memiliki pengaruh
terhadap kas.
Arus
Kas dengan Pengaruh Pajak
Instruktur
mempertimbangkan efek atau pengaruh dari pajak pada pendapatan. Ketika pajak
dipertimbangkan, akan ada perbedaan pada arus kas. Kita asumsikan tidak ada
biaya operasi, dan membuat laba kotor sama dengan pendapatan kena pajak. Dapat
dilihat pada tabel 4 di mana ditunjukkan perbedaan dalam arus kas, dengan
mengasumsikan besarnya pajak 30% (perhitungannya ada di Appendix B):
Tabel 4 menjelaskan
bahwa akan ada perubahan dari arus kas apabila dipengaruhi oleh pajak. Dan
mahasiswa akan dapat melihat bahwa yang dapat mengubah kolom arus kas hanyalah
pajak. Yaitu dapat dilihat pada kolom ke 4. Hanya kolom ke 4 lah yaitu pajak
yang memberikan pengaruh pada kolom 7 (arus kas).
Kita juga bisa
menyimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki laba kena pajak paling sedikit akan
memiliki arus kas yang paling besar sebab mereka membayar pajak lebih kecil
dari semuanya, dan itu adalah dengan metode LIFO. Artinya metode asumsi arus
biaya mempengaruhi besarnya pendapatan pajak, dan arus kas.
TABEL 4
|
|||||||
ARUS KAS DENGAN PENGARUH PAJAK
|
|||||||
|
PENJUALAN (1)
|
HARGA POKOK
|
MARJIN KOTOR (1) + (2)
|
PAJAK 30%
|
LABA
|
PEMBELIAN
|
ARUS KAS
|
|
PENJUALAN (2)
|
/PENDAPATAN KENA PAJAK
|
|
||||
METODE ARUS BIAYA
FIFO
|
$2.00
|
$0.96
|
$1.04
|
$0.31
|
$0.73
|
$1.56
|
$0.13
|
METODE ARUS BIAYA LIFO
|
$2.00
|
$1.10
|
$0.90
|
$0.27
|
$0.63
|
$1.56
|
$0.17
|
METODE ARUS BIAYA RATA-RATA
|
$2.00
|
$1.04
|
$0.96
|
$0.29
|
$0.67
|
$1.56
|
$0.15
|
IDENTIFIKASI SPESIFIK
|
$2.00
|
$1.06
|
$0.94
|
$0.28
|
$0.66
|
$1.56
|
$0.16
|
(IDENTIFIKASI LANGSUNG)
|
|
|
|
|
|
|
|
APPENDIX
A
TIPS DAN PENGERTIAN
Instruktor bisa membawa tiga botol air dengan label
masing-masing yang berisi hari maupun harga dan meletakkannya di depan kelas.
Setelah proses penjualan dilakukan, kita membuat poin secara fisik bahwa
setelah kedua botol dibeli, akan tersisa satu botol yang menunjukkan sisa
persediaan.
Instruktur juga memerlukan uang $3.00, dengan
menjabarkan bahwa $1.56 untuk pembelian, perlu juga kita buat saldo normal kas,
saldo setelah pembelian, dan saldo setelah penjualan. Selain itu, perlu juga
kita sebagai instruktur, memasukkan perhitungan tanpa pajak dan dengan pajak.
Jika kita menyuruh mahasiswa tanpa menggunakan pajak, maka mereka harus
menyiapkan 3 tabel seperti penjelasan sebelumnya.
APPENDIX
B
Perhitungan
Tabel 1 dan 2
Penjualan:
2 botol @ $1.00 per botol = $2.00
Pembelian
Persediaan:
Botol #1 dibeli 1/7
@ $0.46 per botol
Botol #2 dibeli 17/7 @ $0.50 per botol
Botol #3 dibeli 22/7 @ $0.60 per botol
Total pembelian $1.56
Asumsi Arus
Biaya FIFO:
Total pembelian: $1.56
Harga pokok pembelian : 1 @ $0.46 + $0.50 = $0.96
Persediaan akhir: $0.60
Asumsi Arus
Biaya LIFO:
Total pembelian: $1.56
Harga pokok pembelian : 1 @ $0.60 + $0.50 = $1.10
Persediaan akhir: $0.60
Asumsi Arus
Biaya Rata-Rata:
Total pembelian: $1.56
Harga pokok pembelian : ($1.56/3 botol = $0.52 per
botol x 2 botol terjual) = $1.04
Persediaan akhir: $0.52
Identifikasi
Langsung:
Total pembelian: $1.56
Harga pokok pembelian : Botol #1 @$0.46 + Botol #3
@$0.60 = $1.06
Persediaan akhir: $0.50 (Botol #2)
Perhitungan
Tabel 3
Asumsi Arus
Biaya FIFO:
Kas diterima dari penjualan $2.00
Kas dibayar untuk pembelian persediaan $1.56
Perubahan kas $0.44
Laba kotor ($2.00-$0.96) $1.04
Asumsi Arus
Biaya LIFO:
Kas diterima dari penjualan $2.00
Kas dibayar untuk pembelian persediaan $1.56
Perubahan kas $0.44
Laba kotor ($2.00-$1.10) $0.90
Asumsi Arus
Biaya Rata-Rata:
Kas diterima dari penjualan $2.00
Kas dibayar untuk pembelian persediaan $1.56
Perubahan kas $0.44
Laba kotor ($2.00-$1.04) $0.96
Identifikasi
Langsung:
Kas diterima dari penjualan $2.00
Kas dibayar untuk pembelian persediaan $1.56
Perubahan kas $0.44
Laba kotor ($2.00-$1.06) $0.94
Perhitungan
Tabel 4
Asumsi Arus
Biaya FIFO:
Kas diterima dari penjualan $2.00
Kas dibayar untuk pembelian persediaan $1.56
Pembayaran kas untuk pajak ($0.31)*
Perubahan Kas $0.13
*$2.00 (penjualan) - $0.96 (HPP) = $1.04 (laba
kotor/pendapatan pajak) x 0.30 = $0.31
Asumsi Arus
Biaya LIFO:
Kas diterima dari penjualan $2.00
Kas dibayar untuk pembelian persediaan $1.56
Pembayaran kas untuk pajak ($0.27)*
Perubahan Kas $0.17
*$2.00 (penjualan) - $1.10 (HPP) = $0.90 (laba
kotor/pendapatan pajak) x 0.30 = $0.27
Asumsi Arus
Biaya Rata-Rata:
Kas diterima dari penjualan $2.00
Kas dibayar untuk pembelian persediaan $1.56
Pembayaran kas untuk pajak ($0.29)*
Perubahan Kas $0.15
*$2.00 (penjualan) - $1.04 (HPP) = $0.96 (laba
kotor/pendapatan pajak) x 0.30 = $0.29
Identifikasi
Langsung:
Kas diterima dari penjualan $2.00
Kas dibayar untuk pembelian persediaan $1.56
Pembayaran kas untuk pajak ($0.28)*
Perubahan Kas $0.16
*$2.00 (penjualan) - $1.06 (HPP) = $0.94 (laba
kotor/pendapatan pajak) x 0.30 = $0.28