BAGIAN ALIR SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT
Untuk mengetahui perancangan dan pengendalian
program audit untuk uji substantif, pertama sekali seorang auditor harus
mengetahui siklus penjualan kredit yang melibatkan beberapa bagian dan
prosesnya sebagai berikut dari mulai bagian order penjualan, bagian kredit,
bagian gudang, bagian pengiriman,bagian penagihan, bagian piutang, bagian
akuntansi biaya, dan bagian akuntansi umum:
Pertama sekali,
bagian order penjualan menerima order dari customer dan menerima surat order.
Setelah menerima surat order dari customer, bagian order penjualan membuat
surat order pengiriman sebanyak sembilan lembar. Pembagian dan siklus sembilan
lembar surat order pengiriman itu sebagai berikut:
a. Satu
surat order pengiriman dikirimkan ke bagian gudang. Di bagian gudang, setelah
menerima sebuah surat order pengiriman, pihak gudang menyiapkan barang sesuai
dengan order, dan menyerahkan barang ke bagian pengiriman beserta surat order
pengiriman tadi. Tetapi sebelumnya pihak gudang sudah menyiapkan kartu gudang
untuk mencatat keluarnya persediaan.
b. Empat
lembar surat order pengiriman dikirimkan ke bagian pengiriman. Jadi, total
surat order di bagian pengiriman menjadi lima buah, dikarenakan pihak gudang
memberikan surat order yang pertama beserta barang untuk dikirimkan. Pihak pengiriman
menempel surat order pengiriman pada pembungkus barang dan menyerahkannya
kepada perusahaan angkutan umum. Satu lembar surat order pengiriman tersebut
ditempel pada pembungkus barang, satu lembar diserahkan kepada perusahaan
angkutan umum, satu lembar pertinggal di bagian pengiriman, dan sisa dua lembar
lagi diserahkan ke bagian order penjualan. Dua lembar tersebut digunakan bagian
order penjualan untuk mencatat tanggal pengiriman. Selanjutnya bagian order
penjualan menyerahkan dua lembar tersebut ke bagian penagihan. Di bagian
penagihan, dua lembar surat pengiriman tersebut digunakan untuk membuat faktur
penjualan sebanyak lima faktur.
·
Selembar faktur penjualan tersebut
dikirimkan ke customer.
·
Satu lembar ke bagian akuntansi biaya.
Di bagian akuntansi biaya, faktur
tersebut disimpan dan digunakan untuk mencatat transaksi di buku pembantu
persediaan, dan membuat RKPD (Rekapitulasi kos penjualan) serta bukti memorial.
Keduanya (RKPD dan bukti memorial) dikirimkan ke bagian akuntansi umum.
·
Satu lembar ke bagian akuntansi umum.
Di bagian akuntansi umum, satu
lembar faktur penjualan dan RKPD serta bukti memorial disimpan (diarsipkan) dan
digunakan untuk membuat jurnal penjualan dan jurnal umum. Faktur penjualan
untuk jurnal penjualan, bukti memorial dan RKPD untuk jurnal umum.
·
Satu lembar ke wiraniaga.
·
Sisa selembar dikirimkan bersama kedua
surat order pengiriman ke bagian piutang. Di bagian piutang, faktur penjualan
dicatat ke buku pembantu piutang, dan kedua surat order pengiriman disimpan.
c. Satu
surat order pengiriman diserahkan kepada customer sebagai bukti adanya
pengiriman barang dari perusahaan.
d. Satu
surat order diserahkan ke bagian kredit. Di bagian kredit, surat order
pengiriman tersebut digunakan untuk memeriksa status kredit dan memberi
otorisasi kredit. Selanjutnya, selembar surat order tersebut diserahkan kembali
ke bagian order penjualan. Di bagian order penjualan, selembar surat tersebut
diarsipkan.
e. Sisa
dua lembar surat pengiriman disimpan oleh bagian order penjualan.
Agar lebih jelas, dapat mendownload slidenya di sini:
AKTIVITAS
PENGENDALIAN DALAM SIA PENJUALAN KREDIT
Aktivitas pengendalian
digunakan untuk mencegah dan mendeteksi salah saji, antara lain:
1. Penggunaan
surat order penjualan diotorisasi untuk setiap penjualan.
Adanya fungsi penjualan berarti
menimbulkan adanya perintah pengiriman barang kepada bagian pengiriman yang
artinya pengendalian ini menjamin adanya transaksi penjualan kredit.
2. Fungsi
pemberi otorisasi kredit mengecek semua customer baru.
Fungsi pemberi otorisasi ini
berguna untuk mengurangi risiko tidak tertagihnya piutang. Misalnya seorang
customer harus dicek kelayakannya untuk diberi kredit, dengan cara mencari
informasi tentang keandalan dan kemampuannya.
3. Penentuan
bahwa customer berada di dalam daftar customer yang disetujui.
Artinya, cutomer yang disetujui
untuk mendapatkan penjualan kredit adalah customer yang ada di dalam daftar
customer yang disetujui dengan tujuan agar risiko tidak tertagihnya piutang
berkurang.
4. Pengecekan
batas kredit sebelum penjualan kredit dilaksanakan.
Penjualan kredit hanya dapat
dilakukan kepada customer yang belum melampaui batas kredit maksimum.
Pengendalian ini untuk menjamin transaksi penjualan kredit.
5. Barang
dikeluarkan dari gudang hanya atas dasar surat order pengiriman yang telah diotorisasi.
Fungsi penyimpanan barang atau
gudang hanya akan melakukan pengeluaran barang apabila mendapat perintah dari
fungsi penjualan dan surat orderan telah diotorisasi.
6. Pengecekan
barang yang dikirim dengan surat order pengiriman
Barang yang dikirim ke customer
harus sesuai dengan ciri-ciri yang tertera di surat order pengiriman.
7. Pemisahan
fungsi pengiriman barang dari fungsi penjualan
Artinya transaksi kredit harus
diotorisasi dahulu sebelum benar-benar terjadi. Apabila kedua fungsi digabung,
maka tidak akan ada otorisasi penjualan kredit sehingga akan meningkatkan
risiko tidak tertagihnya piutang.
8. Pembuatan
dokumen pengiriman untuk setiap pengiriman barang
Dokumen ini berguna untuk
menandakan bahwa suatu barang telah dikirimkan sesuai dengan perintah
pengiriman barang oleh bagian penjualan.
9. Setiap
faktur penjualan harus dilampirkan dengan surat order pengiriman yang
diotorisasi dan dokumen pengiriman.
Faktur penjualan agar menjadi
dokumen yang andal harus dilengkapi dengan surat order pengiriman dari bagian
penjualan dan pengiriman barang.
10. Pencocokan
faktur penjualan dengan dokumen pengiriman.
Perlu adanya pencocokan faktur
penjualan dengan surat order pengiriman dari bagian penjualan dan pengiriman
barang.
11. Pertanggungjawaban
secara periodik dokumen pengiriman
Untuk menjamin semua barang yang
dikirim ke customer telah dibuatkan penagihan, perlu diadakan
pertanggungjawaban dokumen pengiriman.
12. Pengecekan
independen terhadap pemberian harga dalam faktur penjualan
Untuk menjamin keakuratan jumlah
rupiah yang ditagihkan kepada pelanggan.
13. Setiap
pencatatan harus dilandasi dokumen sumber faktur penjualan dan dokumen
pendukung yang lengkap
Transaksi penjualan kredit yang
akan dicatat ke jurnal harus didasarkan pada faktur penjualan yang telah
diotorisasi.
14. Pengecekan
secara independen posting ke dalam buku pembantu piutang dengan akun kontrol
piutang dalam buku besar
Untuk mengecek ketelitian data
akuntansi, perlu adanya rekonsiliasi antara buku pembantu piutang dengan akun
kontrol piutang di buku besar.
15. Pertanggungjawaban
semua faktur penjualan secara periodik
Fungsi penagihan harus
mempertanggungjawabkan semua semua faktur penjualan yang dibuat selama periode
akuntansi tertentu.
16. Panduan
akun dan review terhadap pemberian kode akun
Pemberian kode dimaksudkan untuk
keakuratan posting transaksi dalam buku pembantu piutang dan ke jurnal
penjualan.
17. Pengiriman
pernyataan piutang bulanan kepada debitur
Untuk menguji ketelitian catatan
piutang yang diselenggarakan oleh fungsi pencatat piutang.
LAngsung Download Software Untuk Kredit Barang & Finance POSFT - Sudah support : Anuitas, Flat, Sliding, Floating. Lengkap dengan grafik. Lengkap dengan petunjuk penggunaan dan VIDEO TUTORIAL., Thanks
BalasHapus