JENIS-JENIS
BUKTI AUDIT
Bukti audit merupakan informasi yang
dikumpulkan dan digunakan oleh auditor untuk mendukung suatu laporan keuangan
yang diperiksa, dan pada akhirnya digunakan sebagai dasar untuk menyatakan
pendapat ( Audit Opinion).
Bukti
audit terdiri dari 9 jenis, dan dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu:
1.
Bukti Akuntansi
Bukti
Akuntansi terdiri dari 2 jenis, antara lain:
a.
Catatan Akuntansi
Catatan
akuntansi merupakan sumber data sebagai dasar pembuatan laporan keuangan,
seperti jurnal, dan sebagainya. Oleh karena itu, catatan akuntansi dipergunakan
oleh auditor sebagai bukti untuk mendukung laporan keuangan yang diperiksa.
b.
Bukti Pengendalian Internal
Pengendalian
internal merupakan bukti yang paling kuat di dalam melaksanakan audit. Sebab,
dari kuat atau lemahnya pengendalian internal lah seorang auditor mendapatkan
indikator seberapa banyak bukti yang harus dikumpulkan. Misalnya, apabila
risiko pengendalian internal tinggi, itu artinya risiko audit yang direncanakan
harusnya rendah.
2.
Bukti Pendukung / Bukti Informasi
Penguat
Bukti
Pendukung terdiri dari 6 jenis, antara lain:
a.
Bukti Dokumenter
Bukti
dokumenter terbagi menjadi beberapa bagian:
·
Bukti yang dibuat pihak luar dan dikirim
langsung kepada auditor
·
Bukti yang dibuat pihak luar dan dikirim
kepada auditor melalui klien
·
Bukti yang dibuat dan disimpan klien
Bukti
yang pertama memiliki kredibilitas lebih tinggi dari bukti kedua dan begitu
juga dengan bukti kedua terhadap bukti ketiga.
b.
Bukti Fisik
Bukti
fisik merupakan bukti yang diperoleh auditor secara langsung melalui
pemeriksaan fisik di dalam proses audit. Contohnya pemeriksaan fisik persediaan
secara langsung oleh auditor. Bukti ini merupakan salah satu bukti yang paling
akurat di dalam audit.
c.
Bukti Matematis
Bukti
matematis merupakan bukti yang diperoleh auditor melalui perhitungan langsung,
misalnya footing untuk penjumlahan
vertikal, dan cross footing untuk
penjumlahan secara horizontal.
d.
Bukti Rasio/Perbandingan
Bukti
rasio merupakan bukti yang diperoleh auditor melalui penggunaan rasio seperti
rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, quick ratio, dan sebagainya.
e.
Bukti Spesialis/Surat Pernyataan
Tertulis
Bukti
surat pernyataan tertulis merupakan bukti yang diperoleh auditor melalui sumber
eksternal. Surat pernyataan tertulis ini misalnya surat teknisi, ahli bangunan
yang berhubungan dengan klien.
f.
Bukti Lisan/Wawancara
Bukti
lisan merupakan bukti yang dikumpulkan oleh auditor secara langsung kepada
objek yang ingin dimintai bukti, misalnya wawancara dan sebagainya.
JENIS-JENIS PROSEDUR
AUDIT
Prosedur
audit merupakan tindakan yang dilakukan oleh auditor dalam mengumpulkan bukti
audit. Prosedut audit terbagi dalam 10 jenis yaitu:
1. Inspeksi
Pemeriksaan
rinci terhadap suatu dokumen dan kondisi fisik yang memiliki kaitan dan
memiliki probabilitas menghasilkan bukti untuk mendukung laporan keuangan.
2. Observasi/Pengamatan
Prosedur
audit untuk melihat dan menyaksikan suatu kegiatan yang berhubungan dengan
proses pengumpulan bukti.
3. Permintaan
Keterangan (Enquiry)
Merupakan
prosedur audit untuk memintai keterangan yang dilakukan oleh auditor terhadap
objek yang dianggap memiliki informasi.
4. Konfirmasi
Merupakan
penyelidikan yang dilakukan auditor untuk memintai keterangan melalui pihak
ketiga untuk mendapatkan bukti.
5. Penelusuran
(tracing)
Penelusuran
merupakan proses pengumpulan bukti yang dilakukan oleh auditor dari dokumen ke
catatan akuntansi.
6. Pemeriksaan
bukti pendukung (vouching)
Berbeda
dengan tracing, vouching merupakan proses pengumpulan bukti yang dilakukan
auditor dari catatan akuntansi ke dokumen. Jadi vouching merupakan kebalikan
dari tracing.
7. Perhitungan
(Counting)
Prosedur
ini merupakan penghitungan fisik yang dilakukan auditor di dalam pemeriksaan
untuk mendapatkan bukti. Misalnya penghitungan fisik dari jumlah persediaan
akhir.
8. Scanning
Scanning
merupakan review atau penelaahan secara cepat terhadap dokumen, catatan, dan
lain untuk menemukan unsur-unsur yang bisa digunakan sebagai bukti di dalam
pemeriksaan.
9. Pelaksanaan
ulang (reperforming)
Proses
ini merupakan pengulangan pekerjaan yang dilakukan oleh auditee untuk mencari
apakah ada hal-hal yang bisa dikategorikan sebagai bukti di dalam pemeriksaan.
10. Computer-assisted
Audit Techniques
Proses ini
dilakukan apabila catatan akuntansi klien direkam atau disajikan dalam media
elektronik dan sebagainya.
apakah hasil akhir (assisted audit) juga membutuhkan hasil secara tertulis min? Cara Membuat Website Gratis
BalasHapusMungkin bisa dijelaskan dulu antara pengertian prosedur audit dengan teknik audit. Karena yang anda tulis merupakan teknik audit, bukan prosedur audit. Di dalam prosedur audit terdapat langkah-langkah yang dijalankan, dengan menggunakan teknkk audit.
BalasHapus