Debit, Credit, Assets, Liabilities, Equity, Banking, Income statement, Taxation, MYOB, Merger, Validation, Cash Flow, Statement of Financial Position, Accrual Basis, Cash, Trial Balance, Inventory, LIFO, FIFO, Prepaid Insurance, Equipments

Sabtu, 28 September 2013

A HALF OF RESEARCH WITH MR. HASAN SAKTI SIREGAR

A.     VARIABEL DALAM PENELITIAN
Variabel dalam penelitian merupakan Segala sesuatu yang menjadi objek atau yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga menghasilkan informasi atau kesimpulan atau dengan kata lain dapat di generalisasikan. Variabel dalam penelitian biasanya memiliki karakter bisa diberi bermacam-macam nilai atau variasi nilai di dalam penelitiannya. Misalnya: Sebuah Perusahaan memerlukan profesionalisme dan juga faktor A di antara para karyawan demi meningkatkan laba ke depannya. Kita mengumpamakan Laba perusahaan itu y, profesionalisme itu x, dan faktor A itu sebagai a. Seorang peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh dari profesionalisme tersebut dalam meningkatkan laba perusahaan ke depannya sehingga peneliti tersebut membuat sebuah persamaan sebagai berikut: y=a + x. Dari persamaan tersebut si peneliti menentukan bahwa x merupakan variabel yang mempengaruhi y(laba perusahaan). Persamaan tersebut menjelaskan bahwa semakin besar atau semakin kecil nilai dari x(profesionalisme), maka akan mempengaruhi besar kecilnya y(laba perusahaan). Jadi x berfungsi sebagai variabel.
Variabel juga dibagi ke dalam enam jenis, yaitu:
1.      Variabel Dependent (Variabel Terikat)
Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau independent. Artinya variabel ini akan ditentukan oleh nilai variabel bebas apakah akan semakin kecil atau sebaliknya. Misalnya a=2b. Yang menjadi variabel dependent adalah a, sebab a pastinya akan bergantung kepada besar b. Dalam persamaan di atas, nilai a akan semakin besar apabila nilai si b semakin besar, dan sebaliknya.
2.      Variabel Independent (Variabel Bebas)
Variabel Independent merupakan variabel yang tidak dipengaruhi melainkan mempengaruhi variabel lain di dalam penelitian. Misalnya seperti persamaan di atas, a=2b. Yang menjadi variabel bebas adalah b. Sebab kita sebagai peneliti bebas menentukan berapa nilai b tersebut dan juga nilai b tersebut mempengaruhi besarnya nilai a apakah semakin besar atau semakin kecil.
3.      Variabel Intervening
Variabel Intervening merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel dependent dan variabel independent. Artinya variabel ini sebagai penyela antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Misalnya a=2b +c. Yang menjadi variabel intervening adalah c sebab bukan hanya variabel b yang mempengaruhi a, variabel c juga mempengaruhi nilai yang terjadi pada variabel a.
4.      Variabel Moderator
Variabel moderator merupakan variabel yang memperjelas hubungan antara variabel independet dengan variabel dependent. Artinya variabel ini selain mempengaruhi juga memberikan penjelasan bagaimana hubungan antara kedua variabel yang saling mempengaruhi.
5.      Variabel Kendali
Variabel kendali merupakan variabel yang berfungsi mengendalikan atau mengontrol variabel-variabel lain.
6.      Variabel Rambang
Variabel Rambang merupakan variabel yang bisa diabaikan di dalam penelitian. Artinya variabel ini tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil yang diinginkan untuk tercapainya suatu kesimpulan.

B.     CONSTRUCT
Construct merupakan sebuah konsep di dalam penelitian yang bersifat abstrak. Misalnya tingkat kepuasan pelanggan akan pelayanan Supermarket X. Jadi intinya construct ini dikatakan bersifat abstrak karena dalam pengukurannya susah ditafsir. Dalam mengukur tingkat kepuasan kita tidak bisa langsung menyatakannya dengan ukuran angka, misalnya kata Kurang Puas tidak boleh langsung kita katakan memiliki poin 4.

C.     PROXY
Proxy merupakan hubungan dan biasanya ditemukan dalam variabel penelitian. Artinya variabel yang satu dengan yang lain diproxykan atau dihubungkan. Misalnya Faktor uji substantif dalam audit diproxykan dengan keefektifan laporan audit.

D.     POPULASI DAN SAMPEL
Dalam melakukan penelitian, pertama sekali kita harus menentukan ruang lingkup yang mau kita teliti. Artinya kita dalam meneliti tidak boleh asal meneliti objek yang mau kita teliti. Kita harus pertama sekali menentukan populasi dan sampel yang mau kita teliti. Populasi merupakan totalitas atau kumpulan dari semua objek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu. Dalam melakukan penelitian, kita tidak bisa meneliti populasi secara keseluruhan karena berjumlah sangat besar, membutuhkan biaya yang sangat besar, tidak efisien dan efektif, membutuhkan waktu yang cukup banyak, dan lainnya. Oleh karena itulah diperlukan sampel. Sampel merupakan bagian kecil dari populasi yang sudah bisa mewakili secara keseluruhan karakteristik di dalamnya sehingga lebih simpel di dalam penelitian. Artinya hanya dengan sampel kita tidak perlu lagi meneliti semua bagian populasi karena karakteristik dari populasi sudah ada di dalam sampel. Dengan adanya sampel, maka dalam meneliti kita tidak menghabiskan banyak waktu, lebih efisien dan efektif, serta tidak menghabiskan banyak biaya.
Contoh dari Populasi dan Sampel sebagai berikut: Asumsikan kita mau melakukan penelitian di Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi USU Jurusan S1 Akuntansi. Seluruh jurusan S1 Akuntansi merupakan Populasi di dalam penelitian kita. Karena tidak mungkin mencari data dari ratusan mahasiswa Akuntansi, kita memerlukan yang namanya Sampel. Sampel yang bisa kita ambil yaitu mahasiswa Akuntansi kelas B, karena satu kelas sudah mencerminkan karakteristik dari keseluruhan mahasiswa Akuntansi Universitas Sumatera Utara.


E.     MENENTUKAN SAMPEL DARI POPULASI
Dalam menentukan sampel dari populasi, kita tidak boleh asal-asalan, karena apabila sampel yang kita ambil salah, penelitian kita tidak akan menjumpai yang namanya kesimpulan atau informasi yang akurat. Dalam menentukan sampel, kita bisa menggunakan rumus Issac & Michael (penentuan sampel/n)

Sampel/n= t^2.P.Q/d^2/1+1/N(t^2.P.Q/d^2-1)



Rumus di atas biasanya disederhanakan sehingga rumus biasa yang dipakai adalah sebagai berikut:

Sampel/n=t^2.P.Q.N/d^2(N-1)+t^2.P.Q

Keterangan :
t=Nilai kritis dari tabel nilai kritis
d=a (alpha)/tingkat kesalahan
P=Proporsi karakteristik dari populasi
Q=1-P
N=Populasi

Dalam menentukan Nilai Kritis (t), kita memerlukan Tabel nilai kritis. Tabel nilai kritis ini akan menjelaskan dan menunjukkan berapa nilai t tergantung dengan nilai Populasi dan alpha (a) yang kita inginkan. Misalnya dengan populasi 5000, alpha= 1% maka akan di dapat t=586. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:


TABEL NILAI KRITIS (t)




SOAL
Dengan menggunakan rumus Issac dan Michael, berapakah nilai sampel(n) dari data berikut?
Populasi (N)    10.000  alpha 1%, 5%, dan 10%
Populasi (N)   5.000  alpha 1%, 5%, dan 10%
Populasi (N)   1.000  alpha 1%, 5%, dan 10%
Populasi (N)   500  alpha 1%, 5%, dan 10%
Populasi (N)   100  alpha 1%, 5%, dan 10%
Populasi (N)   60  alpha 1%, 5%, dan 10%

JAWAB:
N
a =1%
a =5%
a =10%
10.000



5.000



1.000



500



100



60








Tidak ada komentar:

Posting Komentar